Minggu, 18 Desember 2011 - 0 comments

Tentang Mo0, Tentang Ko0, Tentang Kita.

Sederet kisah telah terukir indah, walau ada bagian ukiran yang tak sempurna.
Tentang Mo0, tentang ko0, tentang kita. 
Dipertemukan dalam sebuah lingkaran yang sangat indah, 
bahkan lebih indah dari lingkaran pelangi yang tercipta setelah hujan. 
Lingkaran itu bernama Liqo pekanan, terdiri dari seorang Murabbi dan 8 Mutarabbi. 
Kisah itu terukir begitu indah, setiap pertemuan sepekan sekali memberi arti tersendiri. 
Berbagi, sedih terlebih gembira. 
Bercanda, melukis senyum, mewarnai hidup. 
Sketsa harapan dan tujuan ke depan. 
Menulis cinta dan kasih sayang, serta ukhuwah. 
Bercerita tentang mo0, tentang ko0, tentang kita. 
Membuat Kisah yang sungguh indah, telah tertulis sebelumnya dalam skenario kehidupan.
Kini, kisah yang telah terukir itu, telah termuseum dalam bentuk sejarah. 
Tidak mungkin kan berulang. 
Kisah tentang Mo0, tentang ko0, tentang kita.
_JA In Memorian_
Kamis, 01 Desember 2011 - 0 comments

Masehi BukaN Punya Qita

Desember, bulan terakhir dalam sistem penanggalan tahun masehi. Yup, saat ini kita sedang berada dalam akhir tahun 2011 masehi. Segala pernak pernik tahun baru yang seringkali dirangkai dengan perayaan natal umat nasrani mulai memjamur dimana-mana. Dan tanpa kita sadari, kita malah menjadi latah ikut-ikutan perayaan yang bukan milik kita.
Masehi, secara etimologis berasal dari kata mesias atau masihiyah yang artinya Almasih. Tahun itu dianggap sebagai tahun kelahiran Yesus, sehingga perhitungannya dinamakan  masihiyah/masehi (Annida No.4/XVIII Desember 2008). Nah, berarti jelas kan, bahwa perayaan tahun baru masehi dan natal merupakan perayaan orang-orang nasrani. Oleh karenanya, kita jangan sampai menjadi bagian dari umat lain lantaran hobi kita yang senang sekali menjadi pembeo. Niru sih boleh-boleh aja, asalkan yang ditiru itu adalah sesuatu yang benar-benar ngedatengin manfaat buat kita, bukan sekedar hura-huranya yang ujung-ujungnya bikin sengsara dunia akhirat. Na’udzubillah!
Sebenarnya, kita memang tidak perlu ikut-ikutan dalam perayaan orang lain. Karena apa? Yupii!, karena kita juga punya sendiri lho perayaan sejenis, tapi gak sama. Maksudnya, kita juga punya tahun baru sendiri, yaitu tahun baru hijriah. Nah, kalo ini boleh kita rayain rame-rame asal tetap berada dalam koridor islam tentunya. Jangan sampai berlebihan dan berhura-hura. Allah kan gak suka tuh sama hal-hal yang lebay, seperti yang Allah tegasin dalam QS. Al-An’am ayat 141 : “… Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
Dan perlu diingat, hura-hura, berpesta pora, n’ kawan-kawannya itu kan juga ngeluarin dana yang gak sedikit lo, mending pake duit hasil keringet sendiri. Nah ini, udah pake duit ortu, masih gaya-gayaan nraktirin temen-temen makan bakso. Ngedzolimin ortu banget kan N’ asal tauk aja ya, kalo hura-hura itu kan gak manfaat banget tuh, malah bikin puyeng 350 keliling en den itu artinya, hura-hura itu sama dengan pemborosan. Tau ndiri kan, kalo pemboros-pemboros itu adalah saudaranya syetaaan. Ihhh, syerem kan.. emangnya mau, jadi saudaranya setan. Gak kan? So,, mulai sekarang, kita sama-sama ikhtiar yuuuk tuk hindarin ngelakuin hal-hal yang begituan. Gak mutu’ n gak manfaat banget. Setuju kan…?!
Jadi intinya, kita jangan sampai menjadi bagian dari umat lain. Pe De aja lagi dengan diri kita sendiri. Jadi muslim/ah yang punya jati diri, nggak niru sana sini n’ gak tergoda dengan perayaan-perayaan yang bukan milik kita, muslim.
Wallahu a’lam bishshawab.,


- 0 comments

Jln. Kebaikan No. 1 Jannah

Pandai-pandailah memilih jalan kawan,
karena kita tak tau pasti apakah kita akan setia kepada janji
atau malah berkhianat.
Hati-hati menentukan jalan kawan,
karena kita tak tau apakah di ujungnya terdapat apa yang dituju
atau malah buntu.
Ingat kawan, kita berjalan bukan tanpa tujuan.
Kita sedang mencari kebahagiaan hakiki.
Untuk itu kawan, sekali lagi berhati-hatilah memilih jalan..
Dan sesungguhnya jalan yang menujunya adalah kebaikan.
Istiqomah dalam kebaikan kawan, insyaallah!