Kamis, 20 Juni 2013 - 0 comments

Jodoh Belum Kunjung Datang??? Yaa Santai Ajaa!!!

  • Langkah telah menancap berpuluh pijak..
    Mencipta berjuta jejak..
    Ku tatap jauh ke depan..
    Tiada jua ternampakkan..

    Sungguh lama ku di sini..
    Berharap sosok itu menghampiri..
    Sesosok bayang yang ku rindui..
    Ingin ku temui..

    Kau, nama yang tertulis bersanding namaku..
    Ku nanti dengan asa dan permohonan dalam doaku..
    Segeralah kembali pulang..
    Menyempurnakan bagianku yang hilang..
    ***

    Hari ini bertemu senja kembali. Di ufuk barat sana aku masih bisa memandang wajah keemasannya, indah. Akan selalu indah. Hari ini senyumku mengembang lebih lebar, mendengar kicau para tetua. Celoteh sendu mereka, di sela-sela kata tertuliskan sebuah tanya, "kapan kau akan menikah, Nak?" dan aku tak mampu menjawab tanya itu. Kapan? Aku pun sedang menunggu jawaban dari Nya. Aku sungguh menyadari, segalanya sudah diatur, detik, tempat, dan cara pertemuannya. Tapi, aku hanya manusia biasa yang kadang tergoda rayuan si musuh dalam selimut (nafsu). Ingin hati segera bertemu, menyatukan dua keluarga, menyempurnakan setengah dien. Tapi keinginan itu belum terjangkau takdir.

    Kadang iri menyinggahi hati, melihat kawan sebaya telah menggandeng seorang lelaki/wanita yang mereka akui adalah suami/istri. Kadang ingin menyalahi takdir, ketika melihat seorang saudari bercengkrama dengan anak-anak mereka, menciumi dan memanjakan malaikat-malaikat kecilnya. Tertimbul tanya dalam hati, dan lagi-lagi tak ada jawaban pasti, "aku kapan?"

    Aku tau, usia semakin berkurang, raga semakin menua, dan iman? Entah bertambah, entah berkurang. Sempat terprovokasi dengan kalimat "Kamu cari yang kaya gimana, jangan terlalu tinggi lah kriterianya, yang penting kan baik." atau "Eh, si fulanah udah nikah lo, kamu kapan nyusul. Kalah, diduluin deh kamunya." dan yang lebih ekstrem, "Kiamat udah deket, buruan nikah, apalagi kamunya udah tua. Ntar telat lo. Mau apa jadi perawan tua/bujang lapuk?"

    Yah, begitulah. Kalimat-kalimat yang kadang mampu memotivasi, tapi lebih banyak malah menjatuhkan. Tapi, aku juga tau kalau jodoh adalah urusan Allah. Aku pernah mendengar sebuah statement yang bunyinya begini, "Jodoh itu memang di tangan Tuhan, tapi kalau kita tak menjemputnya, maka dia akan tetap berada di tangan Tuhan." Hmm, bukannya aku tak ingin menjemput, bukannya cuek. Aku hanya ingin memilih untuk menunggu saja, menunggu ia datang menjemputku dari tangan Tuhan. Bukankah segalaya telah di atur, seperti yang ku katakan tadi. 

    Santai saja, bukankah aku adalah bagian tubuhnya yang hilang. Ia pasti mengenalinya, kalaupun ia tak menemukanku di dunia ini, mungkin memang bukan di sini tempatnya. Bukannya aku tak ingin berusaha, tapi bukankah menunggu juga adalah sebuah usaha, usaha memantaskan diri untuk pemilik rusuk yang ku inginkan. Santai saja, bukankah janji Allah itu pasti. Pasti kan datang waktunya, jikapun ia tak datang hingga ajal duluan menjemput, mungkin janji Allah bahwa aku kan bertemu dengannya di surga. Jodoh, bukankah itu bukan perlombaan, hingga yang duluan menikah adalah pemenangnya. Jodoh, bukan pula sebuah perjanjian meeting, hingga ketika saat ia tak kunjung datang, menjadikannya terlambat. So, santai saja!

    Kini, yang bisa aku lakukan adalah menunggu waktu yang dijanjikan Allah, menikmati setiap proses yang telah dirancangkan NYA untukku dan untuk kita semua. Menuju hari saat peristiwa penyatuan itu terjadi dan mereka mendoakan keberkahan bagi kita. Hari yang disebut sebagai hari pernikahan.

    _Tulisan Gagal Dikirim_ :p
Sabtu, 08 Juni 2013 - 0 comments

Keluarga..
Berbicara tentang kedamaian..
Bercerita tentang ketulusan..
Berceloteh tentang kenyamanan..
Berbisik tentang ketenangan..
Berdendang tentang keharmonisan..

Ibu..
Tentang pengorbanan..
Tentang keikhlasan..
Tentang kesetiaan..
Tentang pengabdian..
Tentang pendidikan..

Ayah..
Tentang perjuangan..
Tentang pertanggungjawaban..
Tentang kepemimpinan..
Tentang keamanan..
Tentang kesejahteraan..

Saudara..
Tentang kecintaan..
Tentang kepedulian..
Tentang keceriaan..
Tentang kekuatan..
Tentang kebahagiaan..

Sejauh mana pun ku melangkah..
Satu tujuan akhir, rumah..
Setiap kali ku temukan kegetiran..
Satu yang selalu membangkitkan, Ibu..
Sekeras apa pun hidup ku rasakan..
Satu yang selalu menguatkan, Ayah..
Sesulit apa pun ku hadapi rintangan..
Satu yang siap mengulur tangan, saudara..

Bahwa tempat yang paling nyaman adalah rumah dan persinggahan yang paling indah adalah keluarga..
Ana Uhibbukum Fillah Yaa Ummi, Abi wa Akhi..!
Jumat, 07 Juni 2013 - 0 comments

Semangatin Diri

Mengintip fajar di balik bukit..
Terlihat terhimpit, terjepit..

Dari kebun terpetik setangkai wangi mawar merah..
Yang baru saja terbangun dari kuncup, rekah..

Owh, ternyata mentari bukannya malu..
Hanya saja ia sedang kelu..

Lihatlah, walau bumi gelap..
Tapi bukannya jadi senyap..

SEMANGAT!