Kamis, 12 September 2013 - 0 comments

Coretan 030913


Hari ini kutemui lagi bukti ajaibnya firasat seorang emaq. Pagi tadi, tubuhku rasanya lengket karena sudah tiga hari tak tersentuh air akibat sakit yang sedang kualami. Rasanya pengen nyemplung ke kolam, tapi tak mungkin. Aku pun berniat, dalam hati kukatakan pada diriku 'nanti, kalau emaq ke sini, minta tolong masakin air deh, mau mandi air anget'. Lalu, aku ketiduran. Aku tak tau emaq sudah beberapa kali keluar masuk kamarku dan terakhir kalinya, kurasakan tangannya yang dingin menyentuh keningku yang bak bara api itu, seraya berkata 'mandi ya, emaq masakin air'. Aku pun mengangguk, masih dengan mata terpejam. Kukira aku mimpi, ternyata ketika aku sudah benar-benar bangun dari tidurku, emaq menyuruhku ke kamar mandi. Benar saja, di sana sudah tersedia air hangat yang sangat aku perlukan itu.


Bukan hanya itu, siang tadi emaq menyuruhku makan nasi, lalu minum obat. Aku menggeleng, 'nanti saja maq. Mau muntah' kataku beralasan, tapi beneran. Lalu, emaq menawariku lagi sampai beberapa kali hingga akhirnya ia menyerah. Aku berangan lagi, 'nanti kalo makan, aku pengen lauqnya tahu. Pasti enak di mulutku yaang terasa pahit ini' kataku dalam hati. Lama, hingga adzan ashar datang, seusai sholat emaq menghampiriku lagi. Menawariku makan lagi, dan kali ini aku tak tega menolak. Aku mengangguk dan ia terlihat begitu senang. 'Emaq ambilin nasi sama tahu dulu kalo gitu. Ada ayam bakar itu, mau ga?'. Eeh, apa kata emaq tadi? Tahu? Alahmdulillah, senangnya hatiku. Aku menggeleng untuk ayam bakar. Luar biasa, tak henti-hentinya aku merasa heran dengan firasat seorang emaq terhadap anaknya ini. Emaq, you're my everything.

0 comments:

Posting Komentar