Kamis, 12 September 2013 - 0 comments

Coretan Serupa 030913 (Lupa Tanggal)

Ibu dan anak itu katanya sudah seperti satu jiwa dalam dua tubuh. Jika ibu merasa sakit, pasti anak juga merasakan. Tapi, kebanyakan sebaliknya sih. Jika anak sakit, ibu pasti merasakan sakit juga. Ibu dan anak itu memiliki ikatan bathin yang sangat kuat. Lebih kuat dari ikatan bathin pada saudara kembar. Ya, saudara kembar juga katanya punya ikatan bathin. Tapi, pernah kubertanya pada teman kembarku. Katanya, biasa aja. Kalau ada salah satunya yang sakit, yang lainnya ga sakit kok. Malah mereka bilang, seperti telepati di sinetron2 itu cuma fiktif aja, ga pernah terjadi pada mereka dikehidupan nyata. Walau ada sebagian kecil saja yang pernah mengalami.

Okey, kembali tentang ibu dan anak. Kurasa, ikatan bathin antara ibu dan anak itu yang paling kuat. Aku pernah mengalaminya sendiri. Sering sekali, yang paling baru. Kemarin aku merasakannya. Ceritanya, aku pingin banget dibuatin bumbu kecap, sebagai teman makan tahu atau buat sambel bawang untuk mencocol ikan goreng. Kuurungkan niatku untuk memberitahu ibu saat itu juga. Nanti sajalah, abis sholat isya pikirku. Benar saja, setelah sholat isya, aku melihat ibu sedang makan sambil mencocol ikan ke sambel tomat. Lalu kutakan pada ibu tentang niatku tadi sore. Ternyata, ibu juga berpikiran yang sama denganku. Tadinya ia juga ingin membuat sambel kecap tuk mencocol tahu, tapi karena dilihatnya tahu tinggal beberapa. Akhirnya ia putuskan tuk membuat sambel tomat saja. Waaaw, kejadian ini terjadi beberapa kali. Bukan hanya sekali dua kali saja.

Lalu, tentang cerita kualat jika tak menuruti kata ibu (tentunya perintah yg baik saja), sudah kualami juga. Saat itu, aku ingin sekali makan mie rebus. Akhirnya ibu membuatkannya untukku. Karena tak sabar, aku ingin sekali cepat2 menyantapnya. Ibu sudah peringatkan tuk memakannya nanti dulu. Tapi, aku mengabaika nasihatnya. Akhirnya aku tetap memakannya dalam keadaan masih sangat panas. Tapi, aku sudah meniupnya beberapa kali agar mengurangi panasnya. Tetap saja, masih panas dan membuat lidahku melepuh. Ooowh, menyesalnya aku tak mengindahkan perkataannya. Jadi malu sendiri waktu itu pada ibu.

Bayangkan, hal kecil seperti itu saja bisa berakibat fatal. Pantas saja, ALLAH memerintahkan agar jangan sekali2 berkata kasar, walaupun itu perkataan 'ah' saja kepada kedua orangtua. Hmmm

Karena kita satu jiwa dalam dua raga. Maka jangan pernah sakiti ibu, karena jika kita lakukan itu. Artinya kita sedang menyakiti diri kita sendiri. Jaga perilaku dan perkataan kepadanya, agar selamat dan mendapat ridho ALLAH. InsyaALLAH.

0 comments:

Posting Komentar