Ibu
dan anak itu katanya sudah seperti satu jiwa dalam dua tubuh. Jika ibu merasa
sakit, pasti anak juga merasakan. Tapi, kebanyakan sebaliknya sih. Jika anak
sakit, ibu pasti merasakan sakit juga. Ibu dan anak itu memiliki ikatan bathin
yang sangat kuat. Lebih kuat dari ikatan bathin pada saudara kembar. Ya,
saudara kembar juga katanya punya ikatan bathin. Tapi, pernah kubertanya pada
teman kembarku. Katanya, biasa aja. Kalau ada salah satunya yang sakit, yang
lainnya ga sakit kok. Malah mereka bilang, seperti telepati di sinetron2 itu
cuma fiktif aja, ga pernah terjadi pada mereka dikehidupan nyata. Walau ada
sebagian kecil saja yang pernah mengalami.
Okey,
kembali tentang ibu dan anak. Kurasa, ikatan bathin antara ibu dan anak itu
yang paling kuat. Aku pernah mengalaminya sendiri. Sering sekali, yang paling
baru. Kemarin aku merasakannya. Ceritanya, aku pingin banget dibuatin bumbu
kecap, sebagai teman makan tahu atau buat sambel bawang untuk mencocol ikan
goreng. Kuurungkan niatku untuk memberitahu ibu saat itu juga. Nanti sajalah,
abis sholat isya pikirku. Benar saja, setelah sholat isya, aku melihat ibu
sedang makan sambil mencocol ikan ke sambel tomat. Lalu kutakan pada ibu
tentang niatku tadi sore. Ternyata, ibu juga berpikiran yang sama denganku. Tadinya
ia juga ingin membuat sambel kecap tuk mencocol tahu, tapi karena dilihatnya
tahu tinggal beberapa. Akhirnya ia putuskan tuk membuat sambel tomat saja.
Waaaw, kejadian ini terjadi beberapa kali. Bukan hanya sekali dua kali saja.
Lalu,
tentang cerita kualat jika tak menuruti kata ibu (tentunya perintah yg baik
saja), sudah kualami juga. Saat itu, aku ingin sekali makan mie rebus. Akhirnya
ibu membuatkannya untukku. Karena tak sabar, aku ingin sekali cepat2
menyantapnya. Ibu sudah peringatkan tuk memakannya nanti dulu. Tapi, aku
mengabaika nasihatnya. Akhirnya aku tetap memakannya dalam keadaan masih sangat
panas. Tapi, aku sudah meniupnya beberapa kali agar mengurangi panasnya. Tetap
saja, masih panas dan membuat lidahku melepuh. Ooowh, menyesalnya aku tak
mengindahkan perkataannya. Jadi malu sendiri waktu itu pada ibu.
Bayangkan, hal kecil seperti itu saja bisa berakibat fatal. Pantas saja, ALLAH memerintahkan agar jangan sekali2 berkata kasar, walaupun itu perkataan 'ah' saja kepada kedua orangtua. Hmmm
Karena
kita satu jiwa dalam dua raga. Maka jangan pernah sakiti ibu, karena jika kita
lakukan itu. Artinya kita sedang menyakiti diri kita sendiri. Jaga perilaku dan
perkataan kepadanya, agar selamat dan mendapat ridho ALLAH. InsyaALLAH.
0 comments:
Posting Komentar