Kamis, 15 November 2012 - 0 comments

Petualangan Tak Berujung,,Pencarian Jodoh Tak Kreatif

Sebuah kisah...Bisa dibilang true story,,,tapi terlalu banyak bumbu drama di dalamnya. Kisah 'remaja' dewasa yang cukup menarik tuk dijadikan pembelajaran...
Flash True Story (FTS) Presented to My Sweet Sister... Esti Alya Quntaz...^^
Bermula dari keadaan yang dirasa sudah terlalu rentan, rentan mendapat ejekan atau bahkan mendapatkan malu?, mungkin. Pasalnya umur telah senja. Mapan, punya pekerjaan tetap, sudah punya rumah sendiri, dan umur yang sudah lebih dari cukup ternyata tak menjadi jaminan bahwa waktunya untuk mendapatkan jodoh itu akan segera tiba. Yaa, di usia senjanya (kagak tau pastinya berapa ta0n) ia tak kunjung beristri, kurasa petualangan cintanya belum menampakkan ujung yang jelas atau mungkin buntu. Entah karena apa, bisa jadi karena ia seorang pemilih atau memang tak ada wanita yang ingin menjatuhkan pilihan kepadanya (hahaay). Ia terus mencari, katanya mencari yang terbaik, tapi kurasa pengertian mencari yang terbaiknya itu sama dengan mencari yang ideal (cantek, kaya, sholehah..,,kaleeee_gue sok tau..hahaha).
Keadaan itu membuatnya galau, membuatnya lupa diri, setiap wanita (eeeh,,wanita tertentu aja ding...yang katanya cantek aja..:p) yang ia temui tak luput dari rayuannya. Parahnya, setiap kali ia merayu, bahasa rayuannya selalu sama untuk setiap wanita. One day, ia bertemu dengan seorang gadis, satu kampung dengannya. Mungkin dalam penglihatannya, neh cewek cakep,,tajer,,baguslah yaa. Melihat gadis itu sudah beranjak dewasa, ia pun memulai petualangannya, awalnya biasa saja.
“apa nama facebook nya?” ia bertanya pada sang gadis.
“mmm, perasaan kita udah berteman, nama fbnya ‘…… …..’ (isilah titik-titik di samping…wkwkwkwkwk,,,ngikik) kan?” sang gadis nanya balik.
“owh, yaa. Nanti dah saya liat, saya kirimin kata-kata mutiara ke wall nya yaa” jawabnya.
“hahaa,,kata-kata mutiara udah numpuk di wall saya, makasi ga perlu” kata sang gadis lagi.
“yaa, kan dari saya belum ada” jawabnya lagi.
Sang gadis cuma bisa nyengir, geli dibuatnya. Ngelawak ne orang, batin sang gadis.
Beberapa hari kemudian, ia mengirim pesan lewat FB sang gadis. Sang gadis pun membalas setiap pesannya tanpa rasa curiga, seperti biasanya ia membalas pesan-pesan dari teman-teman FB nya. Hingga beberapa kali ngobrol lewat FB, sang gadis mulai merasa terganggu. Ia mulai melancarkan serangan, ia meminta nomer HP sang gadis. Sejak saat itu, sang gadis tak berani lagi membalas pesannya. Atuuuuuuuuuuuut,,,kikikik. Tapi, ia tak menyerah, ia terus berjuang. Keesokan harinya, ia datang menemui sang gadis. Ia seperti meminta penjelasan kepada sang gadis.
“kok ga bales pesan saya, ga mau ngasi saya nope nya ya, kalo ga mau bilang aja, tapi jangan di cuekin dong sayanya”.
“owh,,kapan nginbox?, sibuk saya ga pernah buka FB lagi” jawab sang gadis singkat
“Owh, kemarin. Mana dong nopenya, minta.”
“Ga usah dah yaa, saya sudah terlalu banyak fans. Ga cukup phonebook saya buat nope baru” jawab sang gadis beralasan, sambil nyengir harimau (ganti kuda, capek kudanya nyengir mulu..Hiii)
Ketika ngobrol lewat FB, ia juga sempat bertanya tentang adik sang gadis, mungkin ingin memastikan bahwa yang ia yakini adalah benar, bahwa adik sang gadis menjalin hubungan dengan temannya. Sang gadis menjawab apa adanya. Sang gadis menceritakan tentang itu pada adiknya, dan dari adiknya lah sang gadis mengetahui bagaimana petualangan cintanya.
Beberapa hari berlalu, ia sering menemui sang gadis. Tapi, sang gadis selalu cuek padanya (padahal karena ga berani, tapi sok cool calm down..nyiahaaaa). Hingga tiba pada suatu malam, sang gadis mendapatkan sebuah sms dengan bahasa yang biasa ia terima dari teman-teman SMA dan teman-teman kuliahnya. Sebuah sms dengan kata-kata mutiara. Awalnya sang gadis mengira bahwa itu nope baru temannya, tapi setelah sang gadis mendapat replay dari pertanyaannya, sang gadis tak menemukan jawaban pasti. Sang gadis berpikir sejenak, mencoba menganalisa kira-kira siapa yang punya nope ini, dan kesimpulan akhirnya, feeling sang gadis mengatakan bahwa nope itu adalah miliknya. Sang gadis pun buru-buru menghapus sms yang diterimanya tadi, tak peduli.
Keesokan harinya, ia menemui sang gadis lagi.
“saya yang sms tadi malem itu”
“owh, ta kira siapa, udah si ta apus semua sms dan nope nya”
“owh, kenapa?”
“abis ga mau bilang, ta tanya siapa ini, ehh jawabnya laen-laen. Oya, dari siapa dapet nope saya?”
“ada deh, biasa kalo orang ngfans tuh pasti ada aja jalan ngedapetin nopenya. Tapi, kenapa nope saya di apus?”
“yaa, ga penting abisnya. Males saya save, ga jelas gitu.”
“Astaga. Oya dah, yang penting orangnya jelas ada ya. Itu yang terpenting.”
Begitu kira-kira percakapan sang gadis dengannya pagi itu. Setelah kejadian itu, ia semakin gencar mengirim sms pada sang gadis, hampir setiap malam ia mengirim sms, pagi hari juga tak luput dari sms nya. Tapi, sang gadis sudah sangat ingin menjauh, akibatnya sang gadis hanya membalas smsnya sekali saja, smsnya di malam kedua setelah ia mendapatkan nomer HP sang gadis. Tak hanya itu, ia juga gencar mendekati melalui FB. Tapi, lagi-lagi sang gadis cuek terhadapnya, sudah tak ada harapan lagi (jangan tanya alasannya pada sang gadis yaa, pasti ga bakalan dapet…hohohohooo). Yang jelas, sang gadis sangat tidak suka dengan caranya mendekati dirinya. Lagipula, sang gadis sudah menganggapnya keluarga kandung, menganggapnya sebagai pamannya (ahahaaaa,,,ngepreeeeeeeeeeeet..). Caranya PDKT sangat tidak kreatif, menggunakan cara-cara tempo dulu, jayuuuuuus dan ibarat nasi yang didiemin selama dua hari, basiiiiiiiiiiiiiiiiii..uweeeeeek… Begitulah anggapan sang gadis, menggunakan rayuan-rayuan tempo doeloe, yang bisa di tebak arahnya kemana, dan yang paling menyebalkan, ia menggunakan kata-kata macem itu untuk memikat gadis-gadis lainnya. Ia juga pernah merayu gadis lain di depan sang gadis. Hahahaa, sang gadis hanya bisa tersenyum (ngakak dalem ati) ketika melihat kejadian itu. Sungguh terlalu, perjuangan tak berujung, pencarian jodoh yang sangat tidak kreatif.
Maybe The End and Maybe To Be Continued…
:’D 

0 comments:

Posting Komentar